Kamis, 19 Desember 2013

dolanan



PERMAINAN TRADISIONAL(JAWA)
1.      Iok
Iok adalah permainan anak-anak yang terbuat dari kumpulan daun yang agak lebar. Kumpulan daun diikat jadi satu. Cara memainkan: Kumpulan daun yang diikat ditendang-tendang keatas dengan menggunakan satu kaki. Pemain yang nilainya paling rendah mengambil kunpulan daun yang ditendang oleh pemain yang menang.
Permainan ini dapat melatih ketangkasan anak dalam usia pertumbuhan. Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
2.      Borem
Borem adalah permainan anak yang terdiri dari 2 kubu. Kedua tim harus saling menguasai dan harus bisa menjaring anggota dari lawan-lawannya. Bila tinggal 1 lawan 1 dari masing-masing kubu . Siapa yang menang akan bisa menangkap musuhnya maka ia harus segera memasuki tempat jajahannya dan menyatakan borem.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak. Namun sekarang hamper tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.


3.      Sepreng
Sepreng adalah permainan lompat tali yang berasal dari rangkaian karet gelang. Pemain yang memiliki skor nilai paling tinggi memberikan hukuman kepada pemain lawan.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
4.      Bekelan
Bekelan adalah permainan anak dengan melempar bola bekel keatas dan mengambil batu-batu kecil yang telah dihitung.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
5.      Baya-bayaan
Baya-bayaan adalah permainan anak dengan melipat kain yang ujungnya berbentuk segi tiga. Kemudian salah satu anak tidur diatas kain tersebut dan digulungkan. Bentuk anak tersebut menyerupai buaya dan bergerak gerak menakuti pemain lainnya.
 Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.

6.      Do is ka do
Do is ka do adalah permainan anak yang dilakukakan dalam bentuk melingkar dan saling memegang tangan lawan. Ketika menyanyikan lagu “Do is ka do” pada syair “four” maka salah satu pemain yang tangannya terkena tangan lawan maka dinyatakan kalah dan siap menerima hukuman dari pemain yang memegang tangannya pemain yang kalah.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
7.      BP-BPnan atau Anak-Anakan
BP-BPnan atau anak-anakan adalah permainan anak yang yang berupa potongan kertas kecil yang berbentuk boneka. Selain bentuk boneka, ada juga yang berbentuk baju. Cara memainkannya yaitu dengan menggerakkan boneka tersebut layaknya manusia dan mengenakan baju secara bergantian. Permainan ini masih dilakukan oleh anak –anak perempuan.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
8.      Omah-omahan
Omah-omahan adalah permainan anak yang dilakukan dengan menyusun tanah menjadi bentuk-bentuk ruangan. Patahan lidi dijadikan sebagai orangnya. Permainan ini biasa dilakukan oleh anak perempuan.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
9.      Masak-masakan
Masak-masakan adalah permainan anak dengan menggunakan alat-alat masak yang berukuran kecil yang terbuat plastic, seng maupun dari tanah liat. Bahan yang digunakan untuk memasak adalah tanah, air dan daun-daunan. Apabila makanan tersebut dijual, maka dedaunan yang digunakan sebagai mata uangnya.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
10.  Jangka Payung
Jangka adalah permainan anak dengan cara melompati kotak-kotak yang berbentuk palang merah. Pecahan genting/patah digunakan sebagai maskotnya.
Cara memainkan permainan ini adalah sebelum main masing-masing patah peserta diruang 1 dan segera mengadaka undian urutan main. Pemain pertama melakukan permainan patah sedangkan yang lainnya menunggu sambil mengawasi pemain pertama sampai pemain pertama ini gagal atau mati dalam permainan itu . Pemain melakukan loncatan dengklek keruang 2-3-4-5. Ngebrok atau meletakkan kedua kaki secara terpentang melangkahi garis pada garis batas pada payung dan selanjutnya mengadakan gerakan loncat goyang melingkari batas.
Cara loncat goyang adalah setelah kaki ngebrok dikotak payung (kaki kanan di ruang 6 sedangkan kaki kiri diruang 13). Sambil meloncat melempar kaki kiri kekiri dan meletakkan kaki kanan kekotak yam\ng ditempati kaki kiri tadi (ruang 13 sedangkan ruang 6 dikosongkan). Ngebrok kembali denagn menempatka kaki kiri ke ruang nomor 6, kaki kiri kanan keruang bernomor 7. Loncat goyang lagi menempati kaki kanan ke ruang 6, melempar kaki kiri kesamping, ruang 7 kosong. Ngebrok lagi dengan menempatkan kaki kiri keruang 7 dan kaki kanan keruang 8. Dan dilanjutkan dengan lompat goyang lagi. Demikian seterusnya hingga kembali ketempat asalnya. Setelah dapat menghadap pada kotak kaki, melakukan dengklek lagi menuju bawah (kaki) untuk mengambil patah di ruang 1. Setelah patah terambil, kemudian dengklek dari ruang 2 keruang 1 dan kemudian keluar. Setelah menghadap lapangan melemparkan patah keruang 2 dan melakukan dengklek di ruang kaki (1-2-3-4-5) dan melakukan loncat goyang diruang payung. Demikian seterusnya sampai patah dapat masuk kembali keruang 1, setelah melewati ruang-ruang di kaki maupun ruang payung. Untuk selanjutnya sama dengan permainan jangka yang lain.
 Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari r. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
  
11.  Ye-ye
Ye-ye adalah permainan anak yang dilakukan oleh tiga orang atau lebih. Dua orang diantaranya bertugas memegang tali yang terbuat dari rangkaian karet gelang yang diarahkan sejajar menurut urutan permainan. Jika salah seorang gagal melompat maka dia yang akan bergantian bertugas memegang tali.
Cara memainkan permainan Ye-ye yaitu permainan dimulai dengan melipat karet tersebut pada kaki kanan atau kiri dan berapa kelipatan tersebut sesuai perjanjian. Misalnya harus kelipatan 3 kali, maka pemain harus melipat karet pada kakinya tiga lipatan. Kemudian berapa kali ia harus mampu melepaskan diri dari ikatan itu. Setelah tali karet yang mengikat kakinya itu bisa dilepaskan dengan cara melomcat-loncat maka dengan cara meloncat-loncat lagi. Pemain ini harus mengikatkan karet tersebut dikakinya lagi dan sesudah itu dilepas lagi hingga 10 kali sesuai perjanjian bersama. Kemudian menuju ke permainan ke dua yaitu pemain pemegang karet berdiri tegak dan memegang tali karet dengan tangan lurus kebawah. Pemain dalam meloncat atau melewati karet tersebut. Bila dapat dikerjakan maka karet tersebut ditinggikan sebatas pusar dan harus diloncati lagi. Demikian seterusnya. Karet tersebut terus dinaikkan  setinggi dada, setinggi bahu, dagu, hidung, telinga, kepala, sejengkal diatas kepala dan yang terakhir merdeka yaitu meluruskan tangan diatas kepala. Apabila sampai ketinggian merdeka ini berhasil maka kepada mereka atau kepada anak yang melaksanakan apabila perorangan mendapat  nilai satu. Untuk selanjutnya berapa nilai yang harus dikumpulkan.
Permainan ini masih banyak dijumpai di sekolah-sekolah dasar yang dilakukan oleh anak-anak putri pada waktu istirahat.

12.  Tong-tongan
Tong-tongan adalah permainan anak yang dilakukan oleh beberapa anak. Cara memainkannya adalah dengan membuat lingkaran. Pertama kali yang dilakukan oleh para pemain adalah hom pim pa terlebih dahulu. Yang kalah berada di luar lingkaran sedangkan yang berada didalam lingkaran. Pemain yang kalah harus bisa memegang para pemain yang berada di dalam lingkaran dan tidak boleh menginjak garis lingkaran. Jika pemain yang berada diluar lingkaran berhasil memegang, maka pemain yang diluar digantikan oleh pemain yang telah gagal.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
13.  Balang Blantok
Balang blantok yaitu permainan anak yang dilakukan dengan cara melemparkan bola yang terbuat dari kumpulan plastik ke arah sebuah batu bata yang diletakkan secara tegak. Dalam melemparkan bola, pemain tidak boleh melewati garis yang telah ditentukan. Di depan batu bata terdapat taruhan dari para pemain. Taruhan tersebut biasanya berupa karet, kartu bergambar atau kelereng tergantung trennya apa. Jika pemain berhasil merobohkan batu bata maka taruhannya diberikan kepada pemain yang berhasil menjatuhkan batu bata. 
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
14.  Dina Boy
Dina boy adalah permainan anak dengan cara melemparkan bola tenis lapang ke arah tumpukan pecahan genting atau patah. Jumlah patah disesuaikan dengan jumlah pemain. Dalam melempar bola, pemain tidak boleh melewati garis yang telah ditentukan. Untuk mencari pemain yang bertugas sebagai penjaga patah, diadakan hom pim pa terlebih dahulu. Setelah itu permainan dapat dimulai. Jika ada salah satu pemain yang dapat menjatuhkan patah maka pemain lainnya segera lari untuk menghindar dari penjaga patah. Sasaran lemparan oleh penjaga patah yaitu lutut ke bawah dan punggung. Jika bola tidak mengenai bagian itu maka belum dinyatakan berhasil. Selain menghindar, pemain juga haru bisa menyusun patah kembali. Apabila ada pemain yang terkena lemparan dari penjaga patah, maka pemain tersebut dinyatakan kalah dan siap menjadi penjaga patah.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
15.  Boi-boinan
Boi-boinan adalah pemainan anak semacam dina boy, namun yang membedakan adalah jumlah pemain dan boi-boinan memiliki lapangan yang berbentuk persegi. Jumlah pemain ada 5 yaitu satu orang sebagai pelempar bola dan yang empat lainnya sebagai penjaga bola yang berada diluar garis. Dalam melempar bola, pemain tidak boleh melewati garis yang telah ditentukan. Untuk mencari pemain yang bertugas sebagai penjaga patah, diadakan hom pim pa terlebih dahulu. Pemain yang kalah menjadi orang yang melempar patah. Jika patah berhasil roboh, maka pelempar bola siap menata patah yang telah rubuh dan dilarang memegang bola. Jika berhasil menyusun patah, maka para pelempar bola dinyatakan menang dan pemain penjaga harus melempar bola ke sasaran yaitu pelempar bola. Sebaliknya, jika penjaga bola berhasil melempar bola mengenai pelempar bola  maka dialah yang menang dan siap untuk menjadi pelempar bola.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
16.  Gotri
Gotri adalah permainan anak dengan cara menyanyikan lagu gotri. Para pemain membentuk lingkaran kecil dan saling memutarkan sebuah batu. Bagi yang mendapat batu ketika lagu sudah selesai, maka dialah yang kalah siap mencari pemain lainnya yang mengumpat ditempat-tempat yang aman agar tidak bisa ditemukan oleh pemain yang kalah. 
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
17.  Sirguir
 Sirguir adalah permainan anak dengan cara menyanyikan lagu sirguir dan mengaitkan satu kaki dengan kaki teman. Ketika menyanyikan lagu tidak boleh melepaskan kakinya dengan teman-teman. Jika hal itu gagal maka dia harus menjadi penjaga dan harus mencari taman-teman yang sedang bersembunyi. Permainan ini biasa dilakukan ketika bulan purnama atau ketika mati lampu.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
18.  Gorekan
Gorekan adalah permainan anak dengan menggunakan batu-batu kecil yang jumlahnya sesuai kehendak. Cara memainkannya adalah dengan melempar satu batu keatas diikuti dengan mengambil batu lainnya yang jumlahnya sesuai kesepakatan yaitu berjumlah ganjil atau genap.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hamper tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
19.  Semburan
Semburan adalah permainan anak dengan menggunakan karet gelang. Cara memainkannya adalah dengan meletakkan karet dikepala kemudian dijatuhkan ke lantai. Jika jatuhnya ada yang pisah, maka diulangi lagi. Karet ditiup sekali. Apabila setelah ditiup ada karet yang tidak bergabung dengan karet lainnya, maka karet tersut menjadi milik pemain yang meniup.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.

20.  Cekinan
Cekinan adalah permainan anak dengan menggunakan kartu yang berbentuk lingkaran dan salah satu sisinya terdapat gambar. Setiap satu gambar dimiliki oleh sepasang kartu sehingga dalam memainkannya, intinya harus bisa menggabungkan kartu yang memiliki gambar sama. Cara memainkannya adalah mengocok kartu terlebih dahulu kemudian dibagikan ke para pemain. Jika tidak ada gambar yang sama, maka bisa mengambil taruhan dalam permainan bermacam-macam tergantung apa yang sedang ngetren saat ini. Misalnya karet, kartu bergamabar, kelereng dll.
21.  Kiu-Kiu
Kiu-kiu adalah permainan anak dengan menggunakan kartu bergambar. Biasanya dibagian pojok atas kartu terdapat angka. Angka disini yang memiliki peran utama karena dalam memainkannya dengan menjumlahkan angka paling belakang. Bila sudah selesai dijumlah, maka nilai paling belakanglah yang merupakan nilai terakhir. Cara memainkan kartu ini tidak jauh berbeda dengan memainkan kartu remi, namun yang membedakan hanya skor terakhirnya saja yang merupakan penentu keberhasilannya. Taruhan yang digunakan adalah kartu bergambar pula.
22.  Mek Wit  
Mek Wit adalah permainan anak dengan cara memegang pohon apabila akan ditanggakp oleh pemain penjaga. Permainan ini dimulai dengan undian terlebih dahulu dengan melakukan hom pim pa. Pemain yang kalah akan menjadi penjaga. Pemain yang kalah menyuruh pemain lainnya unyuk memegang salah satu pohon. Untuk sampai di pohon yang dikehendaki, para peserta mendapat serangan dari pemain yang kalah. Untuk menghindarinya, para pemain dapat memegang pohon lainnya agar tidak jadi diserang. Bila gagal untuk sampai di pohon yang dikehendaki karena dapat serangan dari penjaga, maka menjadi penjaga, tetapi jika yang gagal lebih dari satu orang maka hom pimpa terlebih dahulu.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari . Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
21. Macan-macanan
Macan-macanan yaitu permainan anak dengan menggunakan satu batu besar sebagai harimau dan batu kecil sebanyak dua puluh lima sebagai mangsanya. Permainan ini dilakukan diatas persegi panjang yang lengkap dengan bentuk-bentuk garis yang beraturan. Apabila harimau berhasil memakan mangsanya tanpa sisa, maka harimaunya menang dan sebaliknya jika mangsa berhasil mengepung harimau maka akan menang pula. Harimau dapat memakan manga apabila bisa melompati mangsa yang berjumlah ganjil. Apabila dalam permainan ini hariamau menang, maka akan beralih menjadi mangsa. Begitu pula sebaliknya.
23.  Angka-angkanan
Angka-angkanan yaitu permainan anak dengan cara menebak angka 1 sampai 25 dengan cara saat menulis ditutup dengan tangan sehingga pemain yang bertugas menebak sangat memperhatikan gerakan penlis angka. Dalam pemainan ini yang memiliki poin sedikit akan mendapat hukuman sesuai kesepakatan.

24.  Nama-namanan
Nama-namanan yaitu permainan anak dengan cara mengisi garis-garis yang kosong. Yng dikukan pertama kali adalah nama apa yang akn digunakan dalam permainan ini. Misalnya nama buah, nama hewan , nama kota dan nama-nama lainnya. Untuk menentukan huruf pertama dalam menentukan nama diperlukan pemilihan huruf dengan cara mmenghitung jari namum hitungannya diganti dengan huruf alfabetis. Penentuan kalah dan menangnya diadakan pengkomulasian nilai pertama hingga terakhir. Pemain yang kalah akan mendapat hukuman dari yang menang.
25.  Slodor
Slodor yaitu permainan anak yang dilakukaan pada lapangan bulu tangkis yang suyadah dibagi menjadi 6 gagian. Dalam permainan ini ada dua regu yang masing regunya terdiri dari 5 oarang. Masing-masing regu menunjuk satu orang untuk menjadi perwakiilan yang menentukan menang atau kalah. Pemain yang kalah menjaga disetiap garis atau kotak yang sudah dutentukan sampai bats akhir garis dan berusaha menghindari penjaga kotak tersebut.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hamper tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
26.  Buang Kucing Garing
Buang kucing garing adalah permainan anak dengan menggunaka empat lingkaran. Permainan ini terdiri dari dua kelompak yang masing-masing kelompok terdiri dari lima orang. Untuk menentukan pemain yang kalah dilakukan hom pim pa terlebih dahulu.
Masing-masing lingkaran berjarak satu meter. Empat pemain yang menang masuk kedalam masing-masu\ing lingkaran Dalam permainan ini yang menang harus bertukar tempat dan jangan sampai terkena oleh penjaga atau pemain yang kalah. Apabila penjaga tidak dapat menyentuh pemain dalam waktu beberapa menit maka para pemain yang menang membuang pemain penjaga. Penjaga tersebut berarti menjadi kucing garing.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
27.  Sepur-Sepuran
Sepur-sepuran adalah permainan anak yang minimal dimainkan oleh sepuluh orang. Para pemain mewakilkan dua orang untuk menjadi penjaga atau member pertanyaan kepada para pemain. Untuk menentukan siapa yang ikut diantara dua penjaga(pemberi pertanyayan), maka pemain diberi pertanyaan. Pertanyaannya terserah penjaga.
Para pemain dan penjaga pada setiap perjalanan menyanyikan lagu Jamuran. Penjaga memberi pertanyaan kepada pemain yang masuk kedalam perangkat penjaga setelah lagu selesai. Diakhir permainan, pemain yang anggotanya paling banyak akan digendong oleh pemain yang anggotanya sedikit.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semaikin canggih. 
28.  Sagedulan malih
Sagedulan malih yaitu permainan anak yang dilakukan oleh lima orang atau lebih. Para pemain hom pim pa terlebih dahulu. Pemain yang kalah tengkurap. Salah satu pemain menjadi pemegang batu kecil kemudian menjalankan batu tersebut dengan cara memtar-mutr batu diatas tangan para pemain. Para pemain menyanyikan lagu Sagedulan Malih. Ketika lagu selesai yang kalah harus menebak siapa yang membawa batu tersebut sambil menyanyikan lagu Songke Aku Dewe. Bila pemain yang kalah dalam menebak maka dia akan jadi lagi namun bila benar dalam menebak maka orang yang ditebak akan menggantikan pemain yang kalah.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semaikin canggih.
29.  Undhar Klunthung
Undhar kluntung adalah Permainan anak dengan menggunakan kelapa kluntung. Kelapa kluntung adalah kelapa yang berlubang karena dimakan tupai atau bajing. Permainan ini dilakukan minimal 4 orang dan peminnya harus genap.
Cara memainkannya yaitu dengan meletakkan kluntung ditengah lapangan sebagai pusatnya. Penmain membuat lingkaran dan menghadap ke pusat lapangan. Pemainnya selang-seling yang terdiri dari 5 orang berdiri dan 5 lainnya duduk dengan meluruskan kedua kaki menempel pada kluntung tersebut. Pemain yang berdiri memegangi tangan anak yang duduk. Pemain yang duduk berusaha mengangkat pinggulnya sehingga lurus dengan kemiringan 30 atau 45 derajat. Dengan tetap berpegangan, uang berdiri membawa amak yang duduk tersebut untuk berputar kekanan atau kekiri secara serempak dengan langkah yang silang. Berapa kali putar menurut perjanjian, kemudian bergantian yang tadi berdiri sekarang ganti duduk dan yang tadi duduk ganti berdiri untuk berputar.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
30.  Permainan Jenthot
Permainan jenthot adalah permainan anak yang dilakukan dengan menggunakan batu gepeng dengan ukuran garis tengah kurang lebih 5-8 cm. Setiap anak memiliki sebuah batu sebagai patah.
Kata jenthot berasal dari kata jenthit dan bunyi thot. Ada 2 group yang berlawanan dalam permainan ini misalnya 2-4 orang tiap groupnya. Lapangan yang dibutuhkan dalam permainan ini adalah 3-5m. Garis a untuk pemain sedangkan garis b untuk lawan.
Cara memainkan permainan ini dimulai dengan undian siapa yang akan main lebih dahulu. Batu lawan diletakkan berdiri berderet dengan jarak 2 m pada garis b. Pemain berdiri didaerah garis.
A.    Jenthot Panggeng:
I.       Permainan Pertama (Balang)
1.      Pemain melemparkan batu patahnya kearah batu lawan pada garis.
2.      Kalau terkena berarti permainan pertama demenangkan oleh pemain. Kalau tidak kena, maka harus dikenakan dengan cara:
a.       Anak putri:
- Batu patah dipegang dan berdiri pada tempat dimana patahnya tadi jatuh. Sambil menghadap pada batu lawan merentangkan kaki dan melempar batu lawan merentangkan kaki dan melempar batu lawan lewat antara kedua kaki (slobok).
- Kalau kaki tidak kena (mati) bisa dibantu oleh temannya yang masih dianggap hidup.
      b.   Anak Putra
- Untuk mengenai batu lawan harus dilakukan dengan kayang.
                          II.      Permaina Kedua (Jenthot)
Batu lawan diatur kemabali pada garis b seperti semula. Pemain siap dengan kaki kanan diatas garis a dan batu patah diatas jari-jari kaki dan sekali langkah mengarah ke batu lawan. Kalau tidak kena saling membantu seperti permainan pertama.
                        III. Permainan Ketiga (Goyang)
Batu lawan diatur kembali pada garis b seperti semula. Pemain meletakkan batu pada kaki kanan dan diangkat dari tanah (digoyang-goyangkan) dan berjalan dengan kaki kiri menuju batu lawan pada garis b. Batu pada kaki dikenakan dengan batu lawan sampai roboh. Bantu membantu seperti pada permainan I dan II. Permainan selesai, sebagai hadiah sesuai dengan perjanjian yaitu gendong satu kali atau pulang pergi. Lawan bermain berganti masuk.
B.     Jenthot Giring
Permainan sama dengan A tetapi dengan tujuan menggiring batu-batu lawan dari garis b agar bisa masuk kedalam garis a. Pada permainan ketiga (goyang), sampai pada batu lawan, batu patah yang diatas kaki diayunkan keatas dan diterima dengan tangan . Kemudian dengan tangan inilah mengusahakan agar batu lawan masuk kegaris a. Apabila satu batu lawan sudah ada yang masuk kegaris a berarti permainan selesai.
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hamper tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.
31.  Permainan Keduk-Keduk Susu
Keduk-keduk susu adalah perminan anak yang dilakukan dengan menggunakan sebutir batu kecil untuk ditebak. Permainan ini dilakukan 2-4 orang tiap group. Dimulai dengan undian siapa yang main lebih dulu. Salah seorang menjadi pemimpin. Dua group tersebut berdiri berderet kesamping berhadapan berlawanan.
Jika dalam group tersebut terdapat 4 orang, seorang menjadi pemimpin dan yang 3 orang jongkok dengan menutupkan tangannya pada perut. Pimpinan dengan sebutir batu digenggam memindah-mindahkan diantara ketiga anak tersebut pada tangan mereka sambil semuanya bernyanyi. Selesai satu menyanyi pihak lawan menebak dimana batu tadi berada. Kalau tidak tertebak, yang memegang batu meloncat satu kali kedepan. Kalau tertebak permainan beralih kepada lawan. Permaina dianggap selesai apabila salah satu seoarang sudah dapat sampai didaerah lawan. Sebagai hadiah menurut perjanjian “GENDHONG” satu kali atau pulang pergi. 
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain dimalam hari sambil menanti saat tidur. Namun sekarang hampir tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.  
32.  Gatik
Permainan gatik adalah permainan anak denagn menggunakan gatik yaitu tongkat Yang terbuat dari kayu yang ditata pada atas bata lalu dipukul dengan kayu yang lebih panjang sejauh mungkin agar tidak tertangkap lawan, lalu langkah selanjutnya diletakkan di atas tangan dan kaki. Apabila lemparannya tidak tertangkap maka menang
Permainan ini dulu sangat digemari anak-anak untuk bermain disiang hari. Namun sekarang hamper tidak kita dapati permainan ini karena semakin terdesak oleh kebutuhan dan kesenangan pribadinya sesuai tuntutan jaman yang semakin canggih.










Tidak ada komentar:

Posting Komentar